Halaman

Peluang Bisnis

Bisnis dengan Marketing sederhana namun Hasilnya sangat Luar Biasa.

Peluang Bisnis

Didukung satu Produk yang Luar Biasa.

Peluang Bisnis

Ionic Silver GT, Satu Produk Multi Manfaat.

Peluang Bisnis

Ionic Silver GT, Produk Luar biasa Khasiat Mendunia.

Peluang Bisnis

Bisnis dengan Marketing sederhana namun Hasilnya sangat Luar Biasa.

6/27/2012

Lebih Lanjut Tentang Stem Cell

Pemanfaatan stem cell di bidang kedokteran dan kesehatan

Stem cell merupakan sel yang belum terspesialisasi yang mempunyai dua sifat, yaitu kemampuan untuk berdiferensiasi dan untuk meperbaharui dirinya sendiri. Berdasarkan kemampuan diferensiasinya, stem cell dibagi atas totipoten, pluripoten, multipoten, dan unipoten. Stem cell dapat diperoleh dari zigot, embrionik, fetus, darah tali pusar, dan jaringan dewasa.[1]

Penggunaan stem cell sangat bermanfaat di bidang kedokteran dan dibagi menjadi penggunaan untuk bidang riset dan terapi medis (cell based therapy):

    Peran stem cell dalam riset:

1. Terapi gen

Salah satu penggunaan stem cell adalah untuk terapi gen. Penggunaan hematopoietic stem cell untuk pengobatan penyakit hematopoietic seperti anemia sel sabit telah lama diteliti. Stem cell (dalam hal ini hematopoietic stem cell) digunakan sebagai alat pembawa transgen ke dalam tubuh pasien, dan selanjutnya dapat dilacak jejaknya apakah stem cell ini berhasil mengekspresikan gen tertentu dalam tubuh pasien. Dan karena stem cell mempunyai sifat self-renewing, maka pemberian pada terapi gen tidak perlu dilakukan berulang-ulang. Selain itu hematopoietic stem cell juga dapat berdiferensiasi menjadi bermacam-macam sel, sehingga transgen tersebut dapat menetap di berbagai macam sel.[2]

2. Mengetahui proses biologi

Stem cell dapat digunakan untuk mempelajari perkembangan organisme dan perkembangan kanker. Melalui stem cell dapat dipelajari nasib sel, baik sel normal maupun sel kanker.

3. Penemuan dan pengembangan obat baru

Stem cell dapat dipergunakan untuk mempelajari efek obat tertentu di dalam jaringan.

4. Replacement therapy

Stem cell dapat hidup di luar tubuh manusia, sehingga dapat dimanipulasi tanpa mengganggu organ tubuh manusia. Stem cell yang telah dimanipulasi tersebut dapat ditranplantasikan untuk mengganti orang yang rusak.[3]

    Penggunaan stem cell untuk cell based therapy

Tiga golongan penyakit yang dapat diatasi dengan stem cell:

1. Penyakit autoimun

Penyakit autoimun merupakan penyakit yang ditimbulkan akibat respon imun yang berlebihan, sehingga menyerang sel-sel tubuh itu sendiri. Misalnya pada lupus, artritis reumatoid dan diabetes tipe 1. Setelah diinduksi oleh growth factor agar hematopoietic stem cell banyak dilepaskan dari sumsum tulang ke darah tepi, hematopoietic stem cell dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dimurnikan dari sel imun matur. Lalu tubuh diberi agen sitotoksik atau terapi radiasi untuk membunuh sel-sel imun matur yang tidak mengenal self antigen (dianggap sebagai foreign antigen). Setelah itu hematopoietic stem cell dimasukkan kembali ke tubuh, bersirkulasi dan bermigrasi ke sumsum tulang untuk berdiferensiasi menjadi sel imun matur sehingga sistem imun tubuh kembali seperti semula.

2. Penyakit degeneratif

Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang menyerang fungsi atau struktur tubuh seiring dengan berjalan waktu. Pada penyakit degeneratif seperti stroke, penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, terdapat beberapa kerusakan atau kematian sel-sel tertentu sehingga bermanifestasi klinis sebagai suatu penyakit. Pada keadaan ini stem cell setelah dimanipulasi dapat ditransplantasi ke dalam tubuh pasien agar stem cell tersebut dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel organ tertentu yang menggantikan sel-sel yang telah rusak atau mati akibat penyakit degeneratif.

3. Penyakit keganasan

Prinsip terapi stem cell pada penyakit keganasan sama dengan penyakit autoimun. Hematopoietic stem cell yang diperoleh baik dari sumsum tulang atau darah tali pusat telah lama dipakai dalam terapi leukemia dan penyakit darah lainnya

Contoh penyakit yang dapat diatasi dengan cell based therapy:

1. Stem cell untuk pengobatan diabetes

Penggunaan stem cell pada pengobatan diabetes mengacu kepada penyakit diabetes melitus tipe 1. Pada penyakit ini, sel beta pulau Langerhans tidak diproduksi sehingga terjadi kekurangan insulin pada penderita. Insulin tersebut seyogyanya berperan dalam menjaga homeostasis karbohidrat.

Untuk mengobati penyakit tersebut, metode stem cell berperan dalam transplantasi sel pulau Langerhans untuk memenuhi kebutuhan insulin. Sekira sepuluh tahun yang lalu, hanya delapan persen transplantasi stem cell yang berhasil. Ini dikarenakan tingginya reaksi penolakan sehingga penderita membutuhkan asupan steroid; padahal semakin besar kebutuhan steroid semakin besar pula kebutuhan metabolik pada sel penghasil insulin. Namun penelitian yang dilakukan oleh James Shapiro dkk di Kanada telah menuntun kepada protokol yang lebih baik dan pemanfaatan glukokortikoid-free immunosupresi dalam melakukan transplantasi sel pulau Langerhans, sehingga kebutuhan akan steroid dapat ditekan. Hal ini meningkatkan angka keberhasilan hingga mencapai seratus persen.[4]

2. Stem cell untuk skin replacement

Penelitian yang diusung oleh Taylor dkk menemukan bahwa keratinosit folikel rambut yang dicabut dapat memproduksi epidermis.[5] Hal ini memungkinkan untuk terjadinya transplantasi autolog, sehingga meminimalisir reaksi penolakan yang terjadi. Metode ini mampu menolong penderita luka bakar, ulkus vena, dan lain-lain.

3. Stem cell untuk pengobatan stroke

Pada penderita stroke, baik stroke iskemik maupun hemorragik, terjadi kematian pada sel-sel otak. Dahulu dianggap bahwa penyakit stroke adalah penyakit menetap, mengingat bahwa sel-sel otak merupakan sel yang tidak dapat membelah. Namun penelitian yang dilakukan oleh Oh Young Bang dkk dari Universitas Ajou Korea menemukan bahwa infus intravena sel-sel mesenkim dapat digunakan untuk mengobati penyakit ini. Penelitian ini menggunakan lima orang yang diberi infus intravena dan dua puluh lima orang sebagai kontrol (tidak diberi infus). Setahun setelah pemberian infus intravena, maka kedua kelompok dibandingkan dan didapatkan pengurangan defisit neurologis dan peningkatan bermakna fungsi-fungsi tubuh pada subyek penelitian yang mendapat infus intravena. Hal itu juga ditunjang dari pemeriksaan index Barthel dan skor Rankin.[6]

4. Stem cell untuk pengobatan parkinson

Penyakit parkinson ditandai dengan kematian neuron-neuron nigra-striatal, yang merupakan neuron-neuron dopaminergik. Dopamin ini berfungsi dalam gerakan tubuh yang sangat halus, sehingga kematian neuron tersebut sangat mempengaruhi dalam pergerakan tubuh. Melalui transplantasi stem cell, diharapkan dapat mengganti neuron dopamin yang sudah mati untuk berikutnya dapat mengurangi gejala penyakit parkinson.

Pada tahun 2001, penelitian yang dilaksanakan menggunakan jaringan mesenkimal yang mengandung neuron dopamin kemudian ditanamkan pada otak penderita parkinson berat. Hasilnya dipantau dengan pemeriksaan PET (Positron Emission Tomography) dan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas neuron dopamin, namun peningkatan ini tidak bermakna pada penderita yang berusia sangat tua.[7]

5. Stem cell untuk pengobatan jantung

Penelitian yang diusung oleh Strauer dkk berupa pencangkokan mononuclear bone marrow cell autolog ke dalam arteri yang mengalami infark pada saat PCTA enam hari setelah infark miokard akut pada kelompok kasus, dan tanpa pencangkokan pada kelompok kontrol. Hasilnya berupa area infark yang mengecil serta volume stroke, left ventricular end-systolic volume, kontraktilitas area infark, dan perfusi miokard yang lebih baik pada kelompok kasus daripada pada kelompok kontrol.[8]

Daftar Pustaka:
[1] Wikipedia The Free Encyclopedia [Online]. 2009 February 17 [cited 2009 February 25]; Available from: URL:http://en.wikipedia.org/wiki/Stem_cell

[2] Bank A, Hammer A. Hematopoietic Stem Cell Gene Therapy: Selecting Only the Best. Journal of Clinical Investigation [serial online] 2003 November [cited 2009 February 25]; 112(10):[1478-1480]. Available from: URL:http://www.jci.org/articles/view/20336/version/1

[3] Saputra V. Dasar-dasar Stem Cell dan Potensi Aplikasinya dalam Ilmu Kedokteran. Cermin Dunia Kedokteran [serial online] 2006 [cited 2009 February 25]; 153: [21-25]. Available from: URL:http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/153_12Dasarstemcelldanpotensiaplikasinya.pdf/153_12Dasarstemcelldanpotensiaplikasinya.html

[4] Shapiro J, Lakey J, Ryan E, Korbutt G, Toth E, Warnock G, et al. Islet Transplantation in Seven Patients with Type 1 Diabetes Mellitus Using a Glucocorticoid-Free Immunosuppressive Regimen. The new England Journal of Medicine [serial online] 2000 July [cited 2009 February 24]; 343(4):[230-238]. Available from: URL:http://content.nejm.org/cgi/content/short/343/4/230

[5] Taylor G, Lehrer M, Jensen P, Sun T, Lavker R. Involvement of Follicular Stem Cells in Forming Not Only the Follicle but Also the Epidermis. Cell [serial online] 2000 August [cited 2009 February 24]; 102(4):[451-461]. Available from: URL:http://www.cell.com/retrieve/pii/S0092867400000507

[6] Bang O, Jin S, Lee P, Lee G. Autologous mesenchymal stem cell transplantation in stroke patients. Annals of Neurology [serial online] 2005 [cited 2009 February 24]; 57(6):[874-882]. Available from: URL:http://dx.doi.org/10.1002/ana.20501

[7] Freed C, Greene P, Breeze R, Tsai W, DuMouchel W, Kao R, et al. Transplantation of Embryonic Dopamine Neurons for Severe Parkinson’s Disease. The new England Journal of Medicine [serial online] 2001 March [cited 2009 February 24]; 344(10):[710-719]. Available from: URL:http://content.nejm.org/cgi/content/abstract/344/10/710

[8] Strauer BE, Brehm M, Zeus T, Gattermann N, Hernandez A, Sorg RV, et al. Stem-Cell Transplantation in Myocardial Infarction. Circulation [serial online] 2002 October [cited 2009 February 24]; 106(15);[1913-1918]. Available from: URL:http://circ.ahajournals.org/cgi/reprint/106/15/1913

Cara Penggunaan Ionic Silver GT

Berikut ini adalah cara penggunana Ionic Silver GT pada beberapa keluhan penyakit:

LUKA PADA KULIT :
semprotkan tiap 1 jam atau kompres luka 2-3x sehari dengan kassa steril yang telah disemprotkan

KULIT TERBAKAR SINAR MATAHARI :
semprotkan pada kulit yang terbakar sebanyak 2 semprotan tiap 1 jam

JERAWAT :
semprotkan tiap setengah jam dan kompres jerawat 1-3x sehari dengan kassa steril yang telah disemprotkan

ROSASEA :
semprotkan 5-7 semprotan pada seluruh wajah tiap 2 jam

JAMUR KULIT :
semprotkan 2-3 semprotan pada kulit yang bermasalah diamkan sampai kering sendiri, ulangi tiap 2 jam

LUKA DIABETES :
semprotkan tiap 1 jam atau kompres luka diabetes 3-4x sehari dengan kassa steril yang telah disemprotkan

LUKA GANGREN :
semprotkan tiap setengah jam dan kompres pada luka gangren dengan kassa steril yang telah disemprotkan

KUTIL :
semprotkan tiap 1 jam dan kompres 3-4x sehari dengan kassa steril yang telah disemprotkan

LUKA BERNANAH :
semprotkan tiap setengah jam dan kompres luka bernanah dengan kassa steril 3-4x sehari yang telah disemprotkan

LUKA LEPRA :
semprotkan luka tiap setengah jam dan luka dikompres dengan kassa steril 2-3x sehari diganti perban luka

LUKA BAKAR :
semprotkan pada bagian yang terbakar tiap 1 jam

LUKA TERPOTONG :
semprotkan pada bagian yang terpotong

INFLUENZA :
semprotkan pada lubang hidung kanan kemudian dihirup seoptimal mungkin,lalu lubang hidung kiri, dilakukan pengulangan proses sebanyak 3-4x secara bersamaan, proses inhalasi ini dilakukan tiap 8 jam

MATA MERAH :
semprotkan pada mata kanan dan kiri sebanyak 2-3 semprotan

MATA LELAH :
semprotkan pada kedua mata 1-2 semprotan

KATARAK :
semprotkan pada mata yang bermasalah 3 semprotan ulangi tiap 12 jam

INFEKSI MATA :
semprotkan pada kedua mata sebanyak 3-5 semprotan lalu dibersihkan mata dengan kassa steril,lakukan tiap1 jam proses ini

BANGUN TIDUR :
semprotkan pada pada kedua mata 2-3 semprotan untuk kesehatan mata

INFEKSI TELINGA :
semprotkan pada lubang telinga yang bermasalah 2-3 semprotan lalu ulangi proses tiap 2 jam

DALAM TELINGA GATAL :
semprotkan lubang telinga yang gatal 2x semprotaN kemudian bersihkan dengan cotton bud berulir

POLIP HIDUNG :
semprotkan pada lubang hidung 2-3 semprotan lalu dihirup seoptimal mungkin,lakukan proses pengulangan tiap 8 jam

SINUSITIS :
semprotkan pada kedua lubang 2-3 x semprotan lalu dihirup seoptimal mungkin, lakukan proses pengulangan tiap 12 jam

BAU MULUT :
semprotkan 2-3 semprotan pada mulut

KERACUNAN MAKANAN :
semprotkan pada mulut 20 semprotan, diamkan pada mulut beberapa detik lalu di telan, ulangi proses ini tiap 5 menit

BERSIN-BERSIN :
semprotkan pada kedua lubang hidung 2-3x semprotan lalu dihirup seoptimal mungkin

BATUK KERING :
semprotkan sebanyak 3-5x semprotan pada pangkal lidah, lakukan 2-3x proses ini secara bersamaan

BATUK BERDAHAK :
semprotkan sebanyak 3-5x semprotan pada pangkal lidah lakukan 2-3x proses ini secara bersamaan kemudian ulangi proses ini tiap 1 jam

LARINGITIS :
semprotkan sebanyak 3-5 semprotan pada pangkal lidah tiap 2 jam

BRONKITIS :
penguapan nebulizer dengan 10-15 semprotan

TUBERKULOSA :
penguapan nebulizer dengan 10-15 semprotan

PNEUMONIA :
penguapan nebulizer dengan 10-15 semprotan

ASMA :
penguapan nebulizer dengan 10-15 semprotan ditambah bisolvon tetes ( 1 tetes per kilogram berat badan )

PENGENCANGAN KULIT WAJAH :
Kompres wajah dengan kapas 1x sehari pada malam hari sebelum tidur selama 15 menit

PENYEGAR PADA WAJAH :
semprotkan sebanyak 2-3 semprotan pada wajah

AMANDEL :
semprotkan pada amandel 3-5 semprotan, ulangi tiap 1 jam

TUMOR PANGKAL LIDAH :
semprotkan sebanyak 1-2 semprotan pada tumor nya, ulangi proses ini tiap 1 jam

GUSI BENGKAK :
semprotkan pada gusi 7-9 semprotan, diamkan pada mulut selama 2 menit, ulangi proses ini 3x secara bersamaan

SAKIT GIGI KARENA INFEKSI :
semprotkan pada gigi yang sakit sebanyak 7 semprotan diamkan pada mulut selama 3 menit, ulangi proses ini 3x secara bersamaan

SARIAWAN :
semprotkan sebanyak 2-3 semprotan pada sariawan, ulangi proses ini tiap 8 jam

SEHABIS SIKAT GIGI :
semprotkan sebanyak 1-2 semprotan pada mulut untuk kesehatan gusi

ANTISEPTIK TANGAN :
semprotkan sebanyak 2-3 semprotan pada telapak tangan

BAU KETIAK :
semprotkan sebanyak 2-3 semprotan pada ketiak sehabis mandi

GASTRITIS :
semprotkan sebanyak 7-9 semprotan pada mulut lalu diamkan selama 15 detik kemudian di telan, ulangi proses tiap 8 jam

LUKA NANAH PADA PAYUDARA :
semprotkan sebanyak 3-5 semprotan pada payudara tiap 1 jam lalu payudara dikompres kassa steril yang telah dibasahi dengan semprotan, ulangi proses pengompresan 2-3x sehari

DEMAM BERDARAH :
semprotkan sebanyak 10-15 semprotan pada mulut, diamkan dimulut 1 menit lalu ditelan , ulangi proses ini tiap 1 jam

H I V :
semprotkan sebanyak 10-15 semprotan pada mulut dan diamkan selama 1 menit di mulut lalu di telan, ulangi proses ini tiap 2 jam

HEPATITIS :
semprotkan sebanyak 10-15 semprotan pada mulut, diamkan 10 detik dimulut lalu di telan, ulangi proses ini tiap 4 jam

SAKIT MAAG :
semprotan sebanyak 10-15 semprotan pada mulut lalu di diamkan setengah menit kemudian di telan , ulangi proses ini setiap kali sakit maag muncul

HIEGENITAS ALAT KELAMIN :
semprotkan sebanyak 2-3 semprotan sehabis mandi

LUKA INFEKSI PADA ALAT KELAMIN :
semprotkan sebanyak 3-5 semprotan ulangi tiap 1 jam

KEPUTIHAN :
semprotkan pada vagina sebanyak 5-7 semprotan, disemprotan pada lubang vagina luar dan dalam, kemudian dibersihkan, lakukan proses ini 3x secara bersamaan

MASA HAID :
Semprotkan sebanyak 2-3 semprotan pada pembalut sebelum digunakan

GATAL PADA ANUS :
Semprotkan sebanyak 2-3 semprotan pada lubang anus

RUAM POPOK :
semprotkan pada ruam nya sebanyak 2 semprotan tiap kali mengganti popok

PEMURNIAN AIR MINUM :
semprotkan sebanyak 20 semprotan per 4 liter air minum

DIARE :
semprotkan sebanyak 5-7 semprotan, diamkan di mulut beberapa detik lalu di telan, ulangi proses ini setiap kali diare

BAU KAKI :
semprotkan sebanyak 2-3 semprotan pada kedua kaki diamkan 10 detik lalu ulangi proses ini 3x secara bersamaan

6/24/2012

Apa Itu Stem Cell?...

Setiap penyakit pasti ada obatnya. Kata-kata itulah mungkin yang selalu terngiang-ngiang di kepala para peneliti di dunia kedokteran sehingga mereka tidak pernah berputus asa mencari terapi terbaik demi kesembuhan pasien. Salah satu teknologi kedokteran yang saat ini sedang dikembangkan yaitu stem sel. Pengembangan stem sel memberi harapan bagi penyembuhan berbagai penyakit yang belum ada obatnya sampai saat ini.

Stem sel atau sel induk adalah sel yang dalam perkembangan embrio manusia menjadi sel awal yang tumbuh menjadi berbagai organ manusia. Sel ini belum terspesialisasi, mampu berdeerensiasi menjadi berbagai sel matang dan mampu meregenerasi diri.

Berdasarkan sumbernya, sel induk dibagi menjadi sel stem embrionik dan sel stem dewasa. Sel stem embrionik adalah sel yang diambil dari inner cell mass, suatu kumpulan sel terletak di satu sisi blastocyst yang berusia lima hari dan terdiri atas seratus sel yang berkembang biak dalam media kultur optimal menjadi berbagai sel seperti: sel jantung, sel kulit, dan saraf.

Stem dewasa, yakni sel induk yang terdapat di semua organ tubuh, terutama di dalam sumsum tulang dan berfungsi untuk memperbaiki jaringan yang mengalami kerusakan. Tubuh kita mengalami perusakan oleh berbagai faktor dan semua kerusakan yang mengakibatkan kematian jaringan dan sel akan dibersihkan. Sel stem dewasa dapat diambil dari fetus, sumsum tulang, dan darah tali pusat.

Sel induk embrionik maupun sel induk dewasa sangat besar potensinya untuk mengobati berbagai penyakit degeneratif, seperti infark jantung, stroke, parkinson, diabetes, berbagai macam kanker; terutama kanker darah dan osteoarthritis. Sel stem embrionik sangat plastis dan mudah dikembangkan menjadi berbagai macam jaringan sel sehingga dapat dipakai untuk transplantasi jaringan yang rusak.