Halaman

Peluang Bisnis

Bisnis dengan Marketing sederhana namun Hasilnya sangat Luar Biasa.

Peluang Bisnis

Didukung satu Produk yang Luar Biasa.

Peluang Bisnis

Ionic Silver GT, Satu Produk Multi Manfaat.

Peluang Bisnis

Ionic Silver GT, Produk Luar biasa Khasiat Mendunia.

Peluang Bisnis

Bisnis dengan Marketing sederhana namun Hasilnya sangat Luar Biasa.

1/15/2013

Stem Cell Bisa Jadi Solusi Beragam Penyakit Lho...

Sel punca atau stem cell adalah jenis sel di dalam tubuh yang sangat aktif membelah dan belum memiliki fungsi khusus. Sel punca dalam dunia kedokteran sebenarnya sudah mulai populer digunakan sejak tahun 1950-an. Namun karena masih terus diteliti dan dikembangkan, pengobatan dengan metode ini belum menjadi andalan terutama di Indonesia, meskipun sangat potensial.

Feng Qi Rong, dokter sekaligus peneliti sel punca dari Modern Hospital Guang Zhou China menyatakan penggunaan sel punca sudah mulai populer, terutama untuk kecantikan dan pengobatan. Menurutnya, sel punca dapat menjadi solusi bagi berbagai jenis penyakit, antara lain diabetes, penyakit liver, saraf, autoimun, ginjal, kulit, jantung, hingga melawan penuaan dan menurunkan berat badan.

"Sel punca adalah sel yang ajaib, ia dapat berubah menjadi sel apa saja, tergantung di mana ia disisipkan," katanya saat acara peluncuran Pusat Penelitian Stem Sel Modern Asia, Kamis (10/1/2013) di Jakarta. .

Sel punca memang sel yang belum mengalami diferensiasi atau belum terdiferensiasi sempurna. Itulah yang membuatnya bisa "beradaptasi" dengan jaringan yang ada di sekitarnya, sehingga akhirnya secara bentuk maupun fungsi menyerupai jaringan di sekitarnya.

Sel punca memiliki dua sumber, tergantung dari jenis apa yang akan diambil. Dua jenis sel punca yaitu sel punca embrionik yang diambil dari embrio dan sel punca dewasa biasanya diambil dari sumsum tulang, jaringan lemak, jaringan tali pusar, serta organ tertentu seperti liver.

Perbedaan dari kedua jenis sel punca ini adalah kemampuannya untuk berdiferensiasi. Sel punca embrionik memiliki kemampuan berdiferensiasi yang lebih beragam daripada sel punca dewasa, sehingga lebih fleksibel untuk disisipkan di berbagai jaringan dan organ.

Sedangkan sel punca dewasa terdiferensiasi dengan lebih spesifik. Prosedur penggunaan sel punca yang paling banyak digunakan adalah dengan transplantasi, yaitu dengan mengambil sel punca dari jaringan atau organ kemudian diinjeksikan melalui pembuluh arteri ke organ sasaran. Selama ini menurut Feng, belum banyak diungkap tentang risiko dari penggunaan sel punca untuk pengobatan.

Wang Rong Hua, yang juga rekan Feng di Modern Hospital juga mendukung pernyataan ini. "Risiko dari penggunaan sel punca hampir tidak ada. Hanya saja, ada yang hasilnya sangat minimal, sisanya hampir 95 persen berhasil," ujar Wang pada kesempatan yang sama.

Pengobatan dengan sel punca selain keberhasilannya yang cukup tinggi, tambah Feng, waktu pengobatan pun relatif singkat.

"Ada dua faktor yang mempengaruhi waktu pengobatan, tingkat keparahan pasien saat mulai menjalani pengobatan, dan lamanya sel punca berdiferensiasi, karena kemampuannya berbeda pada setiap pasien," ujarnya.

Sumber : Kompas.com

1/13/2013

Ionic Silver GT.. Dahsyat Sembuhkan Luka Bakar....

Pengertian...

Luka bakar
merupakan jenis luka, kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkan sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi, cahaya, radiasi dan friksi. Jenis luka dapat beraneka ragam dan memiliki penanganan yang berbeda tergantung jenis jaringan yang terkena luka bakar, tingkat keparahan, dan komplikasi yang terjadi akibat luka tersebut. Luka bakar dapat merusak jaringan otot, tulang, pembuluh darah dan jaringan epidermal yang mengakibatkan kerusakan yang berada di tempat yang lebih dalam dari akhir sistem persarafan. Seorang korban luka bakar dapat mengalami berbagai macam komplikasi yang fatal termasuk diantaranya kondisi shock, infeksi, ketidak seimbangan elektrolit (inbalance elektrolit) dan masalah distress pernapasan. Selain komplikasi yang berbentuk fisik, luka bakar dapat juga menyebabkan distress emosional (trauma) dan psikologis yang berat dikarenakan cacat akibat luka bakar dan bekas luka (scar).

Diagnosis

Diagnosis luka bakar harus meliputi:
  1. Etiologi
  2. Derajat luka bakar
  3. Luas luka bakar
Etiologi
Luka bakar dapat disebabkan oleh banyak hal:
  1. Panas (misal api, air panas, uap panas)
  2. Radiasi
  3. Listrik
  4. Kimia
  5. Laser
Bahan kimia chemicals yang dapat menyebabkan luka bakar adalah Asam kuat atau basa kuat acids atau bases.[1] Luka bakar akibat bahan kimia umumnya disebabkan karena sifat kimiawi bahan tersebut yang tajam dan dapat membakar kulit, seperti [sodium hidroksida]], silver nitrate, dan bahan kimia berbahaya lainnya (seperti asam sulfur ataupun asam nitrat).[2] Asam hidroflorik dapat menyebabkan kerusakan tulang, namun jenis kerusakan yang terjadi sulit dibuktikan.[3]

Derajat Luka Bakar

Klasifikasi dari derajat luka bakar yang banyak digunakan di dunia medis adalah jenis "Superficial Thickness", "Partial Thickness" dan "Full Thickness" dimana pembagian tersebut didasarkan pada sejauh mana luka bakar menyebabkan perlukaan apakah pada epidermis, dermis ataukah lapisan subcutaneous dari kulit. Pengklasifikasian luka tersebut digunakan untuk panduan pengobatan dan memprediksi prognosis
'TaBel 1. Deskripsi dari klasifikasi luka bakar .
Klasifikasi baru klasifikasi tradisional kedalaman luka bakar bentuk klinis
Superficial thickness Derajat 1 Lapisan Epidermis Erythema( kemerahan ), Rasa sakit seperti tersengat, blisters( Gelembung cairan )
Partial thickness — superficial Derajat 2 Epidermis Superficial (Lapisan papillary) dermis Blisters ( Gelembung cairan ), Cairan bening ketika gelembung dipecah, dan rasa sakit nyeri
Partial thickness — deep Deep (reticular) dermis Sampai pada lapisan berwarna putih, Tidak terlalu sakit seperti superficial derajat 2. sulit dibedakan dari full thickness
Full thickness Derajat 3 atau 4 Dermis dan struktuir tubuh dibawah dermis Fascia, Tulang, or Otot Berat, adanya eschar seperti kulit yang melelh, cairan berwarna , tidak didapatkan sensasi rasa sakit
Luka bakar juga harus diklasifikasikan sesuai dengan TBSA ( total body surface area ), dengan mempertimbangkan daerah dengan luka bakar jenis partial thickness atau full thickness (Luka bakar jenis superficial thickness tidak banyak digunakan).

Luas Luka Bakar

Dalam dunia kedokteran perkiraan luas luka bakar yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan metoda rule of Nine dari wallace dengan membagi tubuh seseorang yang terkena luka bakar menjadi beberapa area.

Manajemen

Pre Hospital

Seorang yang sedang terbakar akan merasa panik, dan akan belari untuk mencari air. Hal ini akan sebaliknya akan memperbesar kobaran api karena tertiup oleh angin. Oleh karena itu, segeralah hentikan (stop), jatuhkan (drop), dan gulingkan (roll) orang itu agar api segera padam. Bila memiliki karung basah, segera gunakan air atau bahan kain basah untuk memadamkan apinya. Sedanguntuk kasus luka bakar karena bahan kimia atau benda dingin, segera basuh dan jauhkan bahan kimia atau benda dingin. Matika sumber listrik dan bawa orang yang mengalami luka bakar dengan menggunakan selimut basah pada daerah luka bakar. Janga membawa orang dengan luka bakar dalam keadaan terbuka karena dapat menyebabkan evaporasi cairan tubuh yang terekspose udara luar dan menyebabkan dehidrasi. Orang dengan luka bakar biasanya diberikan obat-obatan penahan rasa sakit jenis analgetik : Antalgin, aspirin, asam mefenamat samapai penggunaan morfin oleh tenaga medis

Hospital
Setiap pasien luka bakar harus dianggap sebagai pasien trauma, karenanya harus dicek Airway, breathing dan circulation-nya terlebih dahulu.
  1. Airway - apabila terdapat kecurigaan adanya trauma inhalasi, maka segera pasang Endotracheal Tube (ET). Tanda-tanda adanya trauma inhalasi antara lain adalah: riwayat terkurung dalam api, luka bakar pada wajah, bulu hidung yang terbakar, dan sputum yang hitam.
  2. Breathing - eschar yang melingkari dada dapat menghambat gerakan dada untuk bernapas, segera lakukan escharotomi. Periksa juga apakah ada trauma-trauma lain yang dapat menghambat gerakan pernapasan, misalnya pneumothorax, hematothorax, dan fraktur costae
  3. Circulation - luka bakar menimbulkan kerusakan jaringan sehingga menimbulkan edema. pada luka bakar yang luas dapat terjadi syok hipovolumik karena kebocoran plasma yang luas. Manajemen cairan pada pasien luka bakar, dapat diberikan dengan Formula Baxter.
Formula Baxter
  1. Total cairan = 4cc x berat badan x luas luka bakar
  2. Berikan 50% dari total cairan dalam 8 jam pertama, dan sisanya dalam 16 jam berikutnya

Management luka bakar dengan Ionic Silver

US Food and Drug Administration telah menyetujui penggunaan dressing luka perak.

Studi laboratorium di Bahan Biokimia Penelitian dan Pengembangan Pusat Jiaxing College, Cina, telah menunjukkan bahwa perak yang mengandung serat alginat memberikan pelepasan berkelanjutan ion perak ketika kontak dengan eksudat luka, dan "sangat efektif terhadap bakteri".
Sebuah studi dikelola oleh Hull York Medical School menemukan bahwa pelindung antimikroba yang mengandung perak dijadikan pelindung yang sangat efektif dan dapat diandalkan untuk penyebaran MRSA ke rumah sakit yang lebih luas."

Baru-baru ini, perban menggabungkan perak nanokristalin atau bahan plester perak telah tersedia, yang memberikan konsentrasi yang lebih tinggi dari ion perak aktif Pada 2006, lebih "dari 10 dressing mengandung perak murni" itu. Tersedia. Secara khusus, perak sedang digunakan dengan alginat, sebuah biopolimer alami yang berasal dari rumput laut, dalam berbagai produk yang dirancang untuk mencegah infeksi sebagai bagian dari prosedur manajemen luka.
Pembalut luka yang mengandung perak adalah sangat penting karena peningkatan bakteri resisten antibiotik, yang telah menerapkan batas klinis pada penggunaan antibiotik. Chopra ] menyatakan bahwa perak basi meraih kembali popularitas dalam manajemen luka terbuka, "karena sebagian besar penyebaran Staphylococcus aureus resisten methicillin dan penurunan yang dihasilkan dalam lini pertama resep antibiotik", dan bahwa "Beberapa dressing berbasis perak tampaknya memberikan alternatif yang efektif terhadap antibiotik dalam pengelolaan infeksi luka. " Perak telah membuktikan aktivitas antimikroba yang meliputi bakteri resisten antibiotik. Ia memiliki spektrum luas aktivitas antimikroba, dengan toksisitas minimal terhadap sel mamalia pada konsentrasi rendah.

^ a b Qin Y (June 2005). "Silver-containing alginate fibres and dressings". International Wound Journal 2 (2): 172–6. doi:10.1111/j.1742-4801.2005.00101.x. PMID 16722867d Atiyeh BS, Costagliola M, Hayek SN, Dibo SA (2007). "Effect of silver on burn wound infection control and healing: review of the literature". Burns 33 (2): 139–48. doi:10.1016/j.burns.2006.06.010. PMID 17137719.

About Herbs: Colloidal Silver". Memorial Sloan-Kettering Cancer Center. 2008-07-25. http://www.mskcc.org/mskcc/html/69189.cfm. Retrieved 2008-10-03.^ Stepien KM, Morris R, Brown S, Taylor A, Morgan L (September 2009). "Unintentional silver intoxication following self-medication: an unusual case of corticobasal degeneration". Ann. Clin. Biochem. 46 (Pt 6): 520–2. doi:10.1258/acb.2009.009082. PMID 19729504.^ Mirsattari SM, Hammond RR, Sharpe MD, Leung FY, Young GB (April 2004). "Myoclonic status epilepticus following repeated oral ingestion of colloidal silver". Neurology 62 (8): 1408–10. PMID 15111684. http://www.neurology.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=15111684.MRSA, Mersa, Staph, Staff Infection, Treatment & Symptoms: MRSA Silver". Tahilla.typepad.com. 2005-11-09. http://tahilla.typepad.com/mrsawatch/wounds_silver/. Retrieved 2010-07-10.^ a b 1 May 2007 (2007-05-01). "Combatting the bug | News". The Engineer. http://www.theengineer.co.uk/Articles/299472/Combatting%20the%20bug.htm. Retrieved 2010-07-10.

1/09/2013

Sel Punca (Stem Cell) Bisa Atasi HIV, AIDS dan Virus sejenis

Gak Percaya?...
Simak berita ini:

"Terapi sel punca (stem cell) ke depan diyakini bisa mengatasi HIV dan AIDS. Soalnya, sel punca yang merupakan sel induk dalam tubuh manusia bisa menggantikan sel-sel yang sudah mati. "Tetapi, ini masih teori. Karena penelitian medisnya belum ada. Ini merupakan harapan ke depan bagaimana penyembuhan penyakit dengan biomolekular," kata Dr Umar Zein DTM &H SpPD KPTI saat menjadi narasumber pada pertemuan tahunan yang diselenggarakan Perhimpunan Patobiologi Indonesia (PPI) Wilayah Sumut-Aceh di Hotel Santika, Medan, Sabtu (8/12).

Namun sebelum mencapai ke arah terapi sel punca untuk HIV dan AIDS, sebut Umar, saat ini sudah ada obat antiretroviral (ARV). ARV ini, bisa mencegah penularan virus ke orang lain. Tentunya, bagi mereka yang mengonsumsi ARV secara tepat. "Hasil penelitian, mengonsumsi ARV, maka virus (HIV-red) akan mencapai 0 persen. Itu berarti, tingkat penularannya sangat rendah sekali," jelas Umar.

Selain itu, katanya, di sembilan negara saat ini sudah mengembangkan terapi ARV bagi mereka yang berisiko terinfeksi HIV. "Bukti yang sudah ada, jika orang yang belum terinfeksi HIV mengonsumsi ARV selama sembilan bulan, maka tubuhnya bisa tidak terinfeksi HIV," jelas Umar.

Hanya saja, lanjutnya, mengonsumsi ARV bagi yang belum terinfeksi HIV (preekspos), aka ada masalah di antaranya, biaya mahal, keteraturan minum obat dan efek samping obat.

Sakit jantung

Narasumber lainnya, Prof Dr dr Hadyanto Lim MKes SpFK FESC FIBA FIHA mengangkat materi tentang terapi stem sel untuk regenerasi sel dalam penyakit jantung. "Intinya, kita menjelaskan perkembangan keilmuan dalam stem sel serta epigenik dalam penggunaan stem sel terhadap pasien penyakit jantung koroner dan gagal jantung," sebut Hadyanto Lim.

Menurutnya, penerapan ilmu molekular dari berbagai disiplin ilmu. Tujuannya, untuk memberikan pemahaman dalam terapi penyakit dengan penggunaan pengetahuan molekular serta stem sel.

"Termasuk di dalamnya homing. Homing yaitu, mengetahui proses stem sel mencari tepat diperbaikinya," jelas Hadyanto lagi.

Selain itu, katanya, juga diterangkan soal terapan imaging molekular yang dapat mendeteksi proses terjadinya homing sesuai dengan target yang diharapkan. "Contohnya, cedera jantung. Setelah diberikan terapi stem sel, kemudian sel itu homing mencari tempat gangguan dan memperbaikinya baik di pembuluh darah maupun jantung," jelas Prof Lim.

Dekan FK Universitas Metodis Indonesia dr Robert Sinurat SpRad menambahkan, dengan molekular imaging diharapkan bisa mendeteksi dini suatu penyakit. Keakuratannya bisa 95 persen bisa memastikan penyakit dan letaknya. "Kemudian, sistem ini juga bisa mengevaluasi terapi stem sel yang diberikan. Alatnya ada, salah satunya Pet City," jelasnya.

Sebelumnya, Key Note Speaker Ketua PPI Pusat Prof Dr dr Suhartono Taat Putra MS menyajikan tentang "Peran Otak Sehat dan Sel Punca". Menurutnya, otak yang sehat akan berpikir sehat. Dengan pikiran yang sehat itu akan membantu pasien lebih cepat sembuh. Sebaliknya, walaupun digunakan terapi medis yang baik, tapi pasiennya tidak memiliki kepercayaan diri akan sembuh, maka penyakitnya sulit sembuh.

Turut juga menjadi narasumber Drs Andi Wijaya ApT PhD MBA yang merupakan komisaris Klinik Prodia. Andi mengangkat topic "A Closer Look at Cancer Stem Cell".

Ketua Panitia dr Delyuzar MKed SpPA (K) menyebutkan, acara tersebut merupakan agenda rutin tahunan bagi PPI Sumut-Aceh. Acara diikuti dua ratusan peserta yang merupakan para dokter. "Kita harapkan sistem biologi molekular ini bisa berkembang. Soalnya, dengan teknik ini semua disiplin ilmu bisa masuk dan bersatu dalam meningkatkan derajat kesehatan," sebutnya. Hanya saja, katanya, pemerintah diharapkan bisa memberikan perhatian dengan meningkatkan sarana dan prasarana laboratorium. (nai)
." *

* sumber berita:  http://www.analisadaily.com/news/read/2012/12/10/93134/sel_punca_diyakini_bisa_atasi_hiv_dan_aids

1/08/2013

Pengembangan Stem Cell dan penerapannya baru akan di terapkan Kalbe Farma mulai tahun 2013

Berita disalah satu media online :
"Pengembangan riset terhadap sel punca (stem cell) yang dilakukan PT Kalbe Farma Tbk mulai tahun depan akan memasuki skala komersial.

Menurut Jimmy Susanto, Principal Investigator for Stem Cell & Cancer Institute (SCI) - Unit riset Kalbe Farma di bidang genetik dan stem cell - pengobatan dengan sel punca akan menjadi teknologi pengobatan terbaru untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti kanker dan jantung.

"Kalau selama ini kita baru sampai tahap riset maka semoga pada tahun depan (2013) sudah ada yang ditingkatkan sampai skala komersial," kata  Jimmy Susanto di Jakarta, Minggu.

Jimmy mengatakan, Kalbe melalui  Stem Cell & Cancer Intitute (SCI) sengaja dibangun untuk memfokuskan penelitian pada sel punca. Kalbe, menurut Jimmy, melakukan penelitian sel punca dari mesenchymal stem cell dari orang dewasa.
Sel punca merupakan teknologi terkini di bidang kedokteran untuk meregenerasi sel-sel yang rusak, baik akibat usia, maupun penyakit, yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Kalbe Farma membangun Stem Cell & Cancer Institute pada tahun 2006 yang memfokuskan terhadap riset di bidang sel punca. Riset ini di luar negeri sudah memasuki skala komersial untuk pengobatan berbagai penyakit terutama jantung dan kanker.
Untuk mendapatkan sel punca sampai kepada skala komersial harus melalui berbagai tahapan mulai dari pengambilan sampel, uji laboratorium, barulah penerapan.
Jimmy mengatakan, SCI saat ini tengah memasuki tahap akhir riset sel punca untuk pengobatan penyakit jantung dan osteoarthritis atau kerusakan kartilago yang akan ditingkatkan dalam skala komersial tahun 2013.
Untuk menerapkan sistem pengobatan dengan sel punca harus terlebih dahulu mendapat izin dari Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Pengembangan sel punca selain melalui perusahaan farmasi hanya dapat dilakukan pada rumah sakit tertentu saja yakni RSCM di Jakarta, RSHS di Bandung, dan RS Dr. Soetomo di Surabaya, serta rumah sakit pendidikan kelas II.
Sementara itu, Ahmad Ph.D dari Kalbe Genomics (KalGen) salah satu unit penelitian kanker Kalbe Farma mengatakan bahwa kanker merupakan penyakit akibat kerusakan atau perkembangan sel yang tidak normal. Melalui KalGen, tengah dikembangkan teknologi molekular untuk penyembuhan kanker.
Sejauh ini KalGen memberikan layanan untuk memberikan obat yang tepat bagi penderita kanker karena tidak semua penderita kanker cocok dengan pengobatan yang diberikan, ujarnya.
Seperti pemberian kemoterapi yang tidak bisa diberikan kepada setiap orang karena menyangkut gen bawaan dan ras dari seseorang.
Dia mencontohkan,  obat pengencer darah ternyata tidak bisa diberikan kepada semua orang, karena kalau salah justru dapat mengakibatkan kematian.
Begitu juga dengan pengobatan kanker servik ada beberapa pasien yang sembuh dengan obat tertentu tetapi ada juga yang tidak berhasil, ujar dia.
KalGen di sini berupaya mencari solusi pengobatan yang tepat bagi penderita kanker minimal memberikan kualitas hidup lebih baik.
Terkait dengan perkembangan teknologi sel punca belum lama ini Kalbe menyelenggarakan dengan tema yang sama terhadap calon dokter dalam acara lustrum Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya." *
Menyambung Pemberitaan diatas, sebenarnya di dalam Produk Ionic Silver GT mengandung Stem Cell Activator. Itu artinya produk ini mampu mengobati semua jenis penyakit yang diberitakan diatas.

Jika sebuah perusahaan Obat ternama di Indonesia ini sudah membuka mata untuk meneliti dan akan memasarkan kandungan stem cell ini, apakah Anda masih gelap mata akan Kehebatan Ionic Silver gt?

Pilihan ada di tangan Anda,
yang pasti, Kami akan memberikan Harga yang pantas dan terjangkau untuk mengobati semua keluhan penyakit Anda....

Terima kasih,



* sumber berita: http://banten.antaranews.com/berita/18266/kalbe-masuki-skala-komersial-pengembangan-sel-punca